Banda Aceh, Puluhan mahasiswa Sosiologi dari berbagai angkatan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsyiah yang menamakan diri Forum Mahasiswa Sosiologi Peduli Syariah (FMSPS) berunjuk rasa menuntut Pemerintah Aceh menegakkan syariat Islam di Aceh tanpa tembang pilih.

Aksi yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB di depan gedung Mahkamah Syariah Aceh selama 30 menit sambil berorasi. Kemudian setelah membacakan satu puisi yang menggugah agar Pemerintah Aceh jangan hanya berani dengan masyarakat kelas bawah.Kemudian peserta aksi melanjutkan aksinya di simpang lima Banda Aceh.

Juru Bicara (Jubir) Forum Mahasiswa Sosiologi Peduli Syariah Unsyiah, Hendra Gunawan menyebutkan bahwa selama ini penegakan syariat Islam di Aceh terkesan tumpul ke atas.Menurut mereka, sasaran razia pelanggaran Syariat Islam itu lebih sering terhadap masyarakat biasa, sedangkan elit tidak pernah tersentuh.

"Pemerintah terkesan dalam menegakkan syariat Islam itu seperti ketakutan pada kelompok tertentu," kata Hendra Gunawan, Senin (25/3/2013).Hal yang miris, kata Hendra , selama ini Pemerintah Aceh terkesan membiarkan tempat-tempat maksiat itu terus beroperasi di Aceh. Bahkan, menurut penilaian Hendara, Satpol PP dan WH tidak berani menggrebek tempat-tempat maksiat seperti di hotel-hotel mewah.

"Banyak hotel sekarang itu, ada tempat maksiat, mengapa petugas tidak berani menggrebeknya," imbuhnya. Oleh karena itu, peserta aksi meminta pada Pemerintah Aceh untuk segera menutup setiap tempat-tempat maksiat yang sudah beroperasi di Aceh. Apa lagi, kata Hendedra, selama ini kerap diberitakan di media bahwa Aceh memiliki tingkat pergaulan bebas yang sudah sangat memprihatinkan.

Sumber : globejournal.com dan Humas HIMASIO 2013