Pemilukada Aceh Da(may),baca : Mungkin) ?

Oleh Ramadhan 2010
Ilustrasi harian-aceh.com



Pemilukada Aceh sudah dekat. Tentunya sesudah ditunda 5 kali oleh Mahkamah Konstitusi oleh disharmonisasi hubungan Legislatif dan Eksekutif serta belum rampungnya Qanun tentang pemilukada,  atas kesepakatan dengan KIP Aceh dan KPU Aceh serta unsur terlibat lainnya, akan berlangsung serentak di 17 kabupaten/kota plus provinsi pada 9 April 2012.
Banyak media yang saya baca memberitakan bahwa Tokoh-tokoh Aceh maupun Nasional termasuk Pak Jusuf Kalla sendiri optimis Pemilukada Aceh akan berjalan da(may). Pertanyaannya “Apa ia da(may)?”
Saat pembakaran mobil sebuah partai atau timses yang tak hanya satu unit, sampai penembakan terhadap orang-orang yang mendukung penuh suatu pasangan atau terlibat langsung ke sebuah partai lokal di beberapa daerah yang mengikut pemilihan tahun in, dimana damainya?
Duh, apakah karena hanya ingin mendapatkan Kursi No. 1 Aceh atau Kab/Kota harus melakukan kekerasan sampai jatuh korban?. Belum lagi adanya intimidasi dan teror-teror yang di targetkan kepada timses dan pasangan cagub-cawagub atau cabut-cawabup, yang seolah-olah “saling serang” dan semuanya bertentangan dengan asas demokrasi sehingga ini  jelas mencoreng Deklarasi Pemilukada Aceh damai tempo hari di Mesjid Raya Baiturrahman.
Saya sependapat dengan Pak Djoko Suryanto (Menteri Polhukam) bahwa itu pelakunya mungkin dari internal suatu kandidat, dan nyatanya tempo hari sudah ditangkap beberapa pelaku penembakan, mudah-mudahan ini awal dari penyelesaian masalah ini. Dan tentunya kita sebagai masyarakat Aceh harus percaya keamanan sepenuhnya kepada Kepolisian Aceh. Colek Pak Kapolda J
Sampai-sampai dengan kekisruhan ini, DPR dan Pemerintah sendiri harus turun tangan membentuk sebuah tim khusus untuk memantau Pemilukada Aceh, lagi-lagi diklaim karena status otonomi. Hebatkan Aceh? Mereka mengawasi dan menjamin agar pelaksanaan Pemilukada Aceh dapat berjalan damai .
            Kita harap bersama bahwa dengan adanya Pemilukada ini harus menyatukan seluruh rakyat Aceh dari berbagai dimensi dan menjadi tonggak perdamaian di bumi Iskandar Muda sehingga mampu mewujudkan cita-cita rakyat Aceh Sendiri.
Aamiin Ya Rabbal ‘alamin.

0 komentar: